Aspek Budidaya

Assalam mualaikum wr.wbr

Aspek Budidaya
Selamat malam sahabat, bagaimana kabarnya nih, semoga dalam keadaan sehat dan selalu semangat. malam ini di selah-selah istirahat dalam kesempatan saya akan menulis di blog saya tentang Pertanian Organik.

Beberapa aspek Budidaya dalam Sistem Pertanian Organik
Kemajuan teknologi di bidang pertanian sebagai dampak dari revolusi industri,revolusi kimia dan revolusi hijau, mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi secara global,namun juga membawa dampak negatif. 

Penggunaansarana produksi pertanian yang tak terbarukan (notrenewable) seperti pupuk buatan dan pestisida secara terus menerus pada sistem pertanian konvensional dan dengan takaran yang berlebi - han, menyebabkan antara lain:

Pencemaran air tanah dan air permukaan oleh bahan kimia pertanian :
- Membahayakan kesehatan manusiadan hewan
- Menurunkan keanekaragaman hayati
- Meningkatkan resistensi organisme pengganggu
- Menurunkan produktivitas lahan karena erosi dan pemadatan tanah.

Kesadaran tentang terjadinya berbagai dampak negatif tersebut meninbulkan reaksi di berbagai tempat dan kelompok masyarakat, antara lain dengan dikembangkannya berbagai sistem pertanian yang berorientasi “kembali ke alam”. 

Salah satu sistem tersebut adalah yang disebut Pertanian Organik (Organic Farming) yang banyak didengungkan belakangan ini.

Dalam KTT Bumi di Rio de Janeiro (1992), Indonesia telah ikut menandatangani Agenda 21 yang
antara lain menyebutkan bahwa setiap negara harus meninjau kembali kebijakan pem bangunan pertaniannya dan menyesuaikannya dengan prinsip Pertanian Berkelanjutan (Sustainable Agriculture) , serta mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk memasyarakatkan konsep pertanian berkelanjutan tersebut.

Sebelum istilah Pertanian Berkelanjutan tersebut dibakukan, di berbagai tempat telah dilakukan berbagai sistem pertanian yang dilandasi berbagai konsep antara lain:
- Organic Farming (Pertanian Organik)
- Ecological Farming (Pertanian Ekologi)
- Biological Farming (Pertanian Biologis)
- Alternative Farming (Pertanian Alternatif)
- Nature Farming
- Integrated Farming
- Regenerative Farming
- Low External Input Farming
- Balance-Input Farming
- Precision Farming
- “Wise - use” of Input Farming
- dan lain-lain.


PERTANIAN ORGANIK
Pengertian:
Organik = Bahan yang berasal dari organisme
Organ = Bagian dari organisme (sesuatu yang hidup) dan yang mempunyai fungsi tertentu Organik (kimia)  = Unsur C, H, O, N, S, P.

Sistem pertanian organik mempunyai konsep antara lain:
- Suatu budidaya pertanian yang tidak menggunakan “bahan kimia(buatan)”
- Mewujudkan sikap dan perilaku hidup yang menghargai alam
- Berkeyakinan bahwa kehidupan adalah anugerah Tuhan, harus dilestarikan.

Pertanian organik merupakan sistem pertanian yang bertujuan untuk tetap menjaga keselarasan (harmoni) dengan sistem alami dengan memanfaatkan dan mengembangkan semaksimal mungkin proses-proses alami dalam pengelolaanusaha tani.

Tujuan yang hendak dicapai dengan penggunaan sistem pertanian organik menurut IFOAM (International Federation of Organic Agriculture Movements) dikutip oleh Kasumbogo Untung(1996) adalah :
  • Menghasilkan makanan dengan kualitas nutrisi yang tinggi serta jumlah yang mencukupi
  • Berinteraksi secara konstruktif dan mendukung kehidupan dengan semua sistem dan daur alami.
  • Mendorong dan meningkatkan daur biologi di dalam sistem usaha tani dengan mengaktifkan kehidupan jasad renik, flora dan fauna tanah, tanaman dan binatang.
  • Memelihara serta meningkatkan kesuburan tanah secara berkelanjutan.
  • Menggunakan sebanyak mungkin sumber-sumber yang terbarukan dari sistem  organisasi pertanian lokal.
  • Sejauh mungkin bekerja di dalam sistem tertutup berkaitan dengan bahan-bahan organikdan unsur-unsur hara.
  • Sejauh mungkin bekerja dengan menggunakan materi dan bahan-bahan yang dapat didaurulang atau digunakan kembali, baik dari dalam maupun luar usahatani.
  • Membuat keadaan yang memungkinkan hewan-hewan ternak untuk melakukan aspek-aspek dasar perilaku mereka yang hakiki.
  • Meminimalkan terjadinya semua bentuk pencemaran lingkungan yang mungkin     dihasilkan oleh kegiatan pertanian.
  • Mempertahankan keanekaragaman genetik sistem pertanian dan daerah sekitarnya, termasuk melindungi tanaman dan habitat margasatwa.
  • Memberikan jaminan yang semakin baik bagi para produsen pertanian (terutama petani) dengan kehidupan yang lebih baik sesuai dengan butir-butir tentang Hak Asasi Manusia menurut PBB dalam memenuhi kebutuhan dasar mereka, memperoleh penghasilan dan kepuasan kerja,termasuk lingkungan kerja yang aman dan sehat.
  • Mempertimbangkan semua dampak sosial dan lingkungan yang lebih luas dari sistem pertanian
Untuk mencapai tujuan tersebut, beberapa aspek dalam budidaya sistem pertanian  organik yang perlu diperhatikan adalah:

Ekosistem Pertanian
Ekosisitem pertanian adalah jaringan / hubungan / komplek pada lingkungan pertanian, yaitu antara tumbuhan, hewan , manusia dan bentukkehidupan lain

Pemeliharaan Kesuburan TanahKesuburan tanah merupakan kunci utama keberhasilan pertanianorganik.Untuk memelihara kesuburan tanah, beberapa hal yang perlu diperhatikan:
- Siklus N
- Siklus C
- Memelihara biota dalam tanah : cacing, mikroorganisme
- Meminimalkan “beban tanah” yang dapat menyebabkan erosi (air, angin, hasil perbuatan manusia).
- Melakukan pengomposan
- Melakukan pemulsaan

Keanekaragaman Hayati (Biodiversity)
Keanekaragaman hayati adalah gabungan antara sejumlah jenis dan sejumlah individu mahluk hidup dalam suatu komunitas. Keanekaragaman hayati berkaitan dengan semua species tanaman, binatangdan mikroorganisme yang berinteraksi dengan ekosistem setempat

Teknik Budidaya Tanaman
Pada pertanian organik, teknik budidaya tanaman yang harus dilakukan antara lain:
- Pada persiapan benih : Benih berasal dari pertumbuhan tanaman yang alami
- Pada Kegiatan Pengolahan Tanah :
  * memperkecil kerusakan tanah  oleh traktor
  * melakukan pengolahan tanah minimum
  * memacu perkembangbiakan organisme tanah
  * menjaga aerasi tanah tetap baik
- Pada Kegiatan Penanaman :
  * melakukan penanaman multikultur
  * melakukan rotasi tanaman secara bertahap
  * memperhatikan kombinasi tanaman dalam satu luasan lahan tertentu
  * menanam tanaman sisipan dantanaman pendamping.
  * menanam tanaman pagar, penolak hama, penarik hama, tanaman pupuk hijau, pestisida 
     hayati
- Pada Kegiatan Pengairan:
  * menggunakan air bebas bahan kimia sintetik
- Pada Kegiatan Pemupukan :
  *menggunakan pupuk organik
- Pada Pengendalian Hama Penyakit dan Gulma:
  * harus berdasarkan keseimbangan alami
  * penggunaan pestisida hayati
- Pada Kegiatan Pasca Panen:
  * hasil panen tidak diperlakukan dengan bahan kimia



0 Response to "Aspek Budidaya "

Post a Comment